Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Arti Kata Klitih Yang Sebenarnya, Jauh Dari Makna Negatif

Yogyakarta- Aksi klithih di beberapa waktu terakhir di Yogyakarta semakin menimbulkan keprihatinan warga. Aksi kejahatan jalanan yang kebanyakan dilakukan malam hari ini bahkan sudah dalam taraf meresahkan masyarakat. Terbukti dengan munculnya tagar #DIYdaruratklith dan menjadi trending topic di twitter pada Senin (3/2/20) malam.

Sebelumnya, terkait "klitih", gabungan komunitas warga menggelar 'Aksi Jogja Damai 9119' dengan berjalan kaki dari Alun-alun Utara menuju ke Kantor Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan hingga Polda DIY pada Rabu (9/1) kemarin untuk menyampaikan aspirasi.

Bukanlah singkatan, dirangkum dari beragam sumber Klitih atau Klithih (klithihan atau nglithih) merupakan sebuah (kosa) kata dari bahasa Jawa gaya Yogyakarta yang mempunyai arti sebuah kegiatan atau aktivitas dari seseorang atau sekelompok orang yang keluar rumah di malam hari tanpa tujuan atau hanya sejedar jalan-jalan, mencari atau membeli makan, nongkrong di suatu tempat dan lain sebagainya. Klitih jika dialih bahasakan ke kosa kata bahasa Indonesia bisa disamakan dengan kata keluyuran.

Namun saat ini kata Klitih disamakan dengan kegiatan menjurus ke hal atau tindakan yang kurang baik. Hal ini cukup membuat pemakluman karena viralnya orang menyebut aksi anak remaja tanggung yang melakukan aksi melukai dengan sebutan klithih. 

Kata Klitih yang menjurus hal negatif juga mendapat penolakan dari banyak pihak, karena arti sebenarnya dari Klitih ini bukan tindakan kriminalitas.

"Saya minta istilah klithih juga harus dikembalikan pada makna asalnya, yakni bermain keluar. Tidak seperti sekarang klithih selalu diasumsikan dengan kegiatan negatif. Untuk itu dalam Aksi Damai ini, kami minta masyarakat bisa menghilangkan kata klithih menjadi kriminal atau kejahatan jalanan," tegas Rohmat, salah satu peserta Aksi Jogja Damai 9119.